Selasa, 23 Februari 2010

Pendudukan Jepang dan Gerakan Kemerdekaan Korea

Pada abad ke-19, Korea tetap menjadi "Kerajaan Pertapa," keras kepala menentang tuntutan Barat untuk hubungan diplomatik dan perdagangan. Seiring waktu, beberapa negara Asia dan Eropa dengan ambisi imperialistis saling bersaing untuk pengaruh atas Semenanjung Korea. Jepang, setelah memenangkan perang melawan Cina dan Rusia, paksa menduduki Korea dan mendirikan pemerintahan kolonial pada tahun 1910.
Kolonial merangsang patriotisme Korea. Korea intelektual yang marah oleh Jepang resmi kebijakan asimilasi, yang bahkan melarang bahasa korea-korea pendidikan di sekolah-sekolah. Pada tanggal 1 Maret 1919, demonstrasi damai menyerukan kemerdekaan tersebar di seluruh negeri. Pejabat-pejabat Jepang dengan kejam ditekan para demonstran dan para pendukung mereka, menyembelih ribuan.
Meskipun gagal, 1 Maret Gerakan Kemerdekaan ikatan yang kuat menciptakan identitas nasional dan patriotisme antara Korea. Gerakan menyebabkan pembentukan Pemerintahan Sementara di Shanghai, Cina, serta perjuangan bersenjata yang terorganisasi melawan penjajah Jepang di Manchuria. Gerakan Kemerdekaan masih diperingati di antara Korea setiap tanggal 1 Maret yang ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Selama masa kolonial, eksploitasi ekonomi Jepang Korea terus. Kehidupan Korea memburuk di bawah pemerintahan kolonial sampai akhir Perang Dunia II pada tahun 1945.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar