Minggu, 07 Februari 2010

Pemikiran tradisional Korea

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pemikiran tradisional Korea adalah ajaran yang dipengaruhi berbagai agama, pemikiran dan kepercayaan selama ribuan tahun. Pengaruh tersebut yang paling utama adalah Shamanisme, Buddhisme, dan Taoisme. Faktor-faktor ini telah membentuk pikiran dan kehidupan bangsa Korea. Lihat juga artikel agama di Korea.

Shamanisme 

Lihat artikel utama: Shamanisme Korea

Ritual dan tradisi shamanisme telah dipraktikkan di Korea selama ribuan tahun. Sepanjang sejarah Korea, kepercayaan shamanisme telah dipengaruhi oleh agama Buddha dan Tao secara mendalam. Pelaku shaman dalam bahasa Korea adalah Mudang.
Walaupun kepercayaan ini tidak lagi banyak pengikutnya seperti dahulu, praktiknya tetap hidup. Mudang bisa menyelesaikan berbagai masalah manusia melalui kontak dengan roh. Praktik ini disebut gut.

Buddhisme

See main articles: Buddhisme Korea, Kuil Buddha di Korea
Pemikir Buddhis Korea menyebar dari introduksinya dari Tiongkok menjadi bentuk yang khusus. Tiga Kerajaan lalu memperkenalkan agama Buddha ke Jepang. Aliran Buddhisme Korea sebagian besar menganut aliran Seon (Tiongkok:Chen, Jepang:Zen).
Kuil Buddha di Korea dapat ditemukan di semua wilayah Korea dan sebagian besar berumur ratusan tahun yang dianggap sebagai Harta Nasional Korea Selatan.


Konfusianisme

Lihat artikel utama: Konfusianisme Korea
Salah satu hal yang memiliki pengaruh paling besar dalam sejarah pemikiran Korea adalah Konfusianisme yang diperkenalkan dari Tiongkok. Konfusianisme adalah bagian fundamental (pembangun) dalam masyarakat Korea yang membentuk sistem moral, hubungan sosial antara orang tua dan kaum muda, dan bahkan bertahan dalam moderenisasi hukum di Korea Selatan.

Taoisme

Lihat artikel utama: Taoisme Korea
Taoisme Korea sebagaian besar dipengaruhi oleh ajaran filsuf Tiongkok Lao Tzu dan Zhuang Tzu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar